Sunday, October 18, 2009

Hakekat Sosiologi

Hakekat Sosiologi

Kalau kita mempelajari kehidupan seseorang atau sekelompok orang tertentu sejak dia masih muda sampai dia (mereka) dewasa maka kita lebih banyak memahami aspek-aspek kemasyarakatan yang berkaitan dengan sejarah. Kalau kita mempelajari pola tingkah laku seseorang atau sekelompok (mengapa mereka mempunyai sifat dan tindakan yang faktanya seperti kita amati) maka kita sedang merambah aspek kemasyarakatan yang lebih berkaitan dengan psikologi. Kalau kita mempelajari (mengamati atau meneliti) seseorang atau sekelompok orang dalam berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain (dalam istilah sosiologi dikenal sebagai interaksi), maka kita memang sedang merambah aspek kemasyarakatan yang lebih berkaiatan dengan ranah sosiologi.

Di ranah sosiologi inilah kita dapat mempelajari: teori-teori sosiologi; tindakan dan interaksi sosial; keteraturan dan konflik sosial; stratifikasi dan diferensiasi sosial; mobilitas sosial; pranata dan kelembagaan sosial; perubahan sosial; masyarakat tradisional dan modern; modernisasi dan globalisasi; masalah-masalah sosial; dan metodologi penelitian sosial (semuanya akan dibahas tersendiri); analisa sosial; dan penerapan sosial (sosiologi pembangunan).
Berdasar definisi dan pemahaman tentang sosiologi maka pada dasamya dapat dikemukakan ciri-ciri dan sifat-sifat dari sosiologi yang merupakan hakekat dan sosiologi itu sendiri (Soekanto 1997).
(1) Sosiologi adalah ilmu sosial yang berisi tentang gejala-gejala kemasyarakatan.
(2) Sosiologi adalah ilmu yang tidak bersifat normatif.
(3) Sosiologi adalah ilmu pengetahuan murni dan bukan ilmu terapan (walaupun sosioiogi dapat digunakan untuk pembangunan masyarakat).
(4) Sosiologi adalah ilmu yang merupakan abstraksi dan hal-hal kongkrit (empirik).
(5) Sosiologi melihat (mencari) pola-pola yang bersifat umum dari gejala sosial yang ada di masyarakat.
(6) Sosiologi merupakan ilmu yang didasarkan kepada fakta empirik dan bersifat rational.

Dengan demikian maka hakekat sosiologi adalah suatu pencarian gejala umum yang terpola (umum) yang ada dalam kenyataan di lapangan (empirik) dari setiap interaksi antar manusia atau antar kelompok manusia. Hakekat inilah yang membedakan dengan sosiografi yang di dalam pencarian gejalanya bukanlah gejala yang umum (yang tidak mempunyai pola umum) dan tidak berusaha untuk membuat suatu generalisasi. Sebagai contoh dari sosiografi adalah gambaran suatu interaksi sosial dan suatu suku tertentu (asing) yang tidak sama dengan gejala pada suku-suku yang lain.

Persamaan dari sosiologi dan sosiografi adalah di dalam keterikatannya dengan tradisi dan waktu. Tradisi atau adat istiadat (termasuk pranata) yang berlaku di mana interaksi itu terjadi akan mewarnai gejala interaksi sosial yang ada sesuai dengan perkembangan waktu yang di jaianinya.


No comments:

Post a Comment