Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Kekayaan sumberdaya hayati Indonesia saat ini diperkiraan sedang mengalami penurunan dan kerusakan. Krisis keanekaragaman hayati ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Faktor-faktor ini dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu faktor teknis dan faktor struktural.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Faktor Teknis
Ada 3 (tiga) aspek yang masuk kedalam kategori faktor teknis yaitu kegiatan manusia, teknologi yang digunakan, dan kondisi alam itu sendiri. Ketiga aspek ini diperkirakan mampu menimbulkan kerusakan dan kepunahan keanekaragaman hayati seperti yang diuraikan berikut ini:
a.Faktor kegiatan Manusia
1).Kesadaran, pemahaman dan kepedulian yang rendah: Sebagian lapisan masyarakat kurang memiliki kesadaran dan pemahaman tentang makna penting keanekaragaman hayati bagi kehidupan seharihari maupun sebagai aset pembangunan. Ketidaktahuan ini menimbulkan sikap tidak peduli yang mengarah pada perusakan keanekaragaman hayati.
2). Pemanfaatan berlebih: Pemanfaatan sumber daya sering dilakukan tanpa mempertimbangkan daya dukung lingkungan.
3). Pemungutan dan perdagangan ilegal: Contoh jelas tentang hal ini adalah penebangan liar, serta perdagangan flora dan fauna, yang dilindungi maupun yang tidak, juga marak di Indonesia. Di kawasan laut, terjadi pencurian ikan, sebagian besar oleh kapal asing yang nilainya
diperkirakan antara US$ 3 sampai 4 miliar atau Rp. 36 triliun (Kwik, 2002;
Kompas 15 Februari 2003).
Kekayaan sumberdaya hayati Indonesia saat ini diperkiraan sedang mengalami penurunan dan kerusakan. Krisis keanekaragaman hayati ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Faktor-faktor ini dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu faktor teknis dan faktor struktural.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Faktor Teknis
Ada 3 (tiga) aspek yang masuk kedalam kategori faktor teknis yaitu kegiatan manusia, teknologi yang digunakan, dan kondisi alam itu sendiri. Ketiga aspek ini diperkirakan mampu menimbulkan kerusakan dan kepunahan keanekaragaman hayati seperti yang diuraikan berikut ini:
a.Faktor kegiatan Manusia
1).Kesadaran, pemahaman dan kepedulian yang rendah: Sebagian lapisan masyarakat kurang memiliki kesadaran dan pemahaman tentang makna penting keanekaragaman hayati bagi kehidupan seharihari maupun sebagai aset pembangunan. Ketidaktahuan ini menimbulkan sikap tidak peduli yang mengarah pada perusakan keanekaragaman hayati.
2). Pemanfaatan berlebih: Pemanfaatan sumber daya sering dilakukan tanpa mempertimbangkan daya dukung lingkungan.
3). Pemungutan dan perdagangan ilegal: Contoh jelas tentang hal ini adalah penebangan liar, serta perdagangan flora dan fauna, yang dilindungi maupun yang tidak, juga marak di Indonesia. Di kawasan laut, terjadi pencurian ikan, sebagian besar oleh kapal asing yang nilainya
diperkirakan antara US$ 3 sampai 4 miliar atau Rp. 36 triliun (Kwik, 2002;
Kompas 15 Februari 2003).
No comments:
Post a Comment