Blue Film merupakan tontonan yang sangat digemari oleh sebagian masyarakat Indonesia dan sebagainya, dimana video blue film ini sangat banyak yang mencarinya, di karenakan memang untuk vifeo ini sangat menghibur bagi para peminatnya, kami akan memebrikan berita dan informasi terbaru mengena segala sesuatu yang berhubungan dengan blue film,langsung saja anda lihat infonya di bawah ini.
kami memang sengaja memberikan beberapa informasi yang sedikit nakal untuk anda semua yaitu mengenai Blue Film dan juga video blue film untuk anda semua, disini kami juga menyeiakan videonya tetapi anda harus mendownloadnya terlebih dahulu disini!!
disini kami akan memberikan sedikit wacana untuk anda mengenai blue film seperti yang kami berikan di bawah ini :
Shalom, Pak Dokter.
Saya belum menikah, tetapi ingin tahu: apakah oral sex diperkenankan dalam kekristenan? Mohon jawabannya. (Jaka - Semarang)
Menonton blue film (BF) yang kita bahas edisi lalu mendorong orang untuk berpetualang dalam prilaku seks tanpa batas.
Sejak 10 tahun lalu, pertanyaan seputar oral seks sangat marak dalam seminar-seminar saya. Hal ini mendorong saya untuk melakukan penelitian, ”Darimana munculnya gagasan untuk melakukan oral seks ini”.
Hasil penelitian saya menyatakan bahwa semua (100%) pelaku oral seks mendapatkan gagasan melakukan oral seks dari VCD blue film yang mereka tonton. Sejak tiga tahun terakhir ’kualitas’ pertanyaan dalam seminar-seminar seks yang saya pimpin terbukti ’meningkat’. Pertanyaan tentang anal seks mulai marak. Bahkan dalam acara-acara yang lebih ’private’ yaitu talk show di radio, pertanyaan dan pengakuan tentang ’burger’, suatu istilah tentang hubungan seksual antara satu pria dan dua atau lebih wanita sekaligus mulai marak juga.
Mengapa hal-hal semacam ini bisa terjadi? Manusia pada dasarnya adalah the great imitator. Hampir semua yang ada pada diri kita adalah hasil dari proses meniru. Sewaktu kita kecil, kita meniru semua hal yang dilakukan orangtua kita. Ketika sekolah, kita meniru guru-guru kita. Saat remaja, kita meniru tokoh-tokoh yang kita idolakan. Dan, sampai kapan pun proses meniru ini akan terus berlangsung.
Proses meniru ini didefinisikan dan dijelaskan dalam konsep social learning theory. Firman Tuhan jelas mengatakan, “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya” (Ams. 27:17).
Nah, proses meniru ini akan berjalan dengan sangat cepat melalui komunikasi visual. Bukankah dikatakan “one picture told thousands words”? Dunia advertising sangat mengetahuifakta ini. Itu sebabnya iklan melalui televisi maupun film sangat efektif dalam proses ’edukasi’ konsumen.
Dengan dasar pemahaman tersebut, tidak heran kalau pelaku oral seks melakukan aktivitas setelah nonton BF. Begitu pula dengan perilaku anal seks, dan perilaku-perilaku lain yang ditampilkan dalam BF. Pada akhirnya, mereka yang punya kebiasaan nonton blue film akan cenderung terlibat dalam petualangan perilaku seks yang tanpa batas.
Blue film memicu terjadinya porn addict. Hal-hal yang memberikan efek ‘recreational’ berpotensi menimbulkan kecanduan. Untuk proses pertahanan hidup, manusia diperlengkapi dengan kapasitas untuk menghindarkan ‘pain’. Kemampuan untuk merasakan nyeri adalah ‘alert system’ yang secara natural akan menghindarkan kita dari bahaya.
Bahkan ‘alert system’ kita dilengkapi dengan ‘auto move system’ yang secara otomatis akan membuat kita melakukan gerakan di luar kesadaran untuk menghindari bahaya. Sebagai contoh, kalau tangan kita tiba-tiba menyentuh sesuatu yang panas, tangan akan bergerak untuk menjauhi benda panas tersebut. Gerakan ini disebut gerak refleks.
Sebaliknya, ’survival system’ cenderung mendorong kita untuk mencari hal-hal yang nyaman. Contoh, dahulu sebelum manusia memiliki pengetahuan tentang bahan makanan yang baik untuk dikonsumsi, ’taste’ adalah natural guidance-nya. Buah-buahan yang manis dianggap aman dikonsumsi, sementara yang terasa pahit sangat mungkin mengandung racun. Namun, menyerahkan semua proses hidup pada upaya menghindar ‘pain’ dan mencari ‘satisfaction’ sering kali justru berbahaya. Terbukti tumbuhan tertentu yang pahit seperti kina justru merupakan obat yang luar biasa. Rasa manis pada permen justru membahayakan kesehatan gigi bahkan berpotensi menimbulkan penyakit yang lebih serius, Diabetes Mellitus.
Secara natural tubuh kita akan mencari hal-hal yang enak, nyaman, menyenangkan. Ketika merasakan kenikmatan, otak akan memproduksi neurotransmitter sebagai respons atas input kesenangan tersebut. Proses ini membentuk suatu ’template’ di dalam otak untuk mempertahankan kondisi nyaman tersebut. Upaya inilah yang kemudian menimbulkan ‘craving effect’.
Kalau kadar gula dalam otak turun, Anda akan merasa lapar, lalu terdorong untuk mencari makanan. ’Rasa lapar’ seperti ini bisa terjadi pada mereka yang mengkonsumsi materi pornografi, inilah yang kita sebut ‘craving effect’.
Saat seseorang menonton BF, otaknya mengenali sesuatu yang menyenangkan, dan terbentuklah ‘template’-nya. ’Template’ ini adalah suatu sistem yang bekerja untuk mempertahankan kesenangan tersebut. Ketika sumber kesenangan tersebut tidak ada, otak akan mendorong untuk mencari sumber kesenangan tersebut. Inilah ‘craving effect’, inilah ’porn addict’.
Oleh karena itu, transformasi prilaku seksual akan terjadi ketika firman Tuhan dihidupi secara penuh seperti yang dinyatakan dalam Roma 12:2.
Perubahan radikal seperti metamorfisis pada kupu-kupu bisa terjadi bila Anda mengalami pembaharuan di dalam akal budi. Akal budi yang memiliki tiga elemen (touch, feeling, and will) bekerja dalam organ otak. Saya yakin porn addict bisa diatasi dengan Bible addict. Mereka yang ‘Bible addict’ akan membaca dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam.
Sumber: Majalah Bahana, Juni 2008
nah bagaimana menurut anda mengenai berita dan informasi dari kami tentang Blue Film? semoga anda bisa menikmatinya dan juga kami akan terus memeberikan berita dan informasi terbaru hanya untuk anda semua Oke
kami memang sengaja memberikan beberapa informasi yang sedikit nakal untuk anda semua yaitu mengenai Blue Film dan juga video blue film untuk anda semua, disini kami juga menyeiakan videonya tetapi anda harus mendownloadnya terlebih dahulu disini!!
disini kami akan memberikan sedikit wacana untuk anda mengenai blue film seperti yang kami berikan di bawah ini :
Shalom, Pak Dokter.
Saya belum menikah, tetapi ingin tahu: apakah oral sex diperkenankan dalam kekristenan? Mohon jawabannya. (Jaka - Semarang)
Menonton blue film (BF) yang kita bahas edisi lalu mendorong orang untuk berpetualang dalam prilaku seks tanpa batas.
Sejak 10 tahun lalu, pertanyaan seputar oral seks sangat marak dalam seminar-seminar saya. Hal ini mendorong saya untuk melakukan penelitian, ”Darimana munculnya gagasan untuk melakukan oral seks ini”.
Hasil penelitian saya menyatakan bahwa semua (100%) pelaku oral seks mendapatkan gagasan melakukan oral seks dari VCD blue film yang mereka tonton. Sejak tiga tahun terakhir ’kualitas’ pertanyaan dalam seminar-seminar seks yang saya pimpin terbukti ’meningkat’. Pertanyaan tentang anal seks mulai marak. Bahkan dalam acara-acara yang lebih ’private’ yaitu talk show di radio, pertanyaan dan pengakuan tentang ’burger’, suatu istilah tentang hubungan seksual antara satu pria dan dua atau lebih wanita sekaligus mulai marak juga.
Mengapa hal-hal semacam ini bisa terjadi? Manusia pada dasarnya adalah the great imitator. Hampir semua yang ada pada diri kita adalah hasil dari proses meniru. Sewaktu kita kecil, kita meniru semua hal yang dilakukan orangtua kita. Ketika sekolah, kita meniru guru-guru kita. Saat remaja, kita meniru tokoh-tokoh yang kita idolakan. Dan, sampai kapan pun proses meniru ini akan terus berlangsung.
Proses meniru ini didefinisikan dan dijelaskan dalam konsep social learning theory. Firman Tuhan jelas mengatakan, “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya” (Ams. 27:17).
Nah, proses meniru ini akan berjalan dengan sangat cepat melalui komunikasi visual. Bukankah dikatakan “one picture told thousands words”? Dunia advertising sangat mengetahuifakta ini. Itu sebabnya iklan melalui televisi maupun film sangat efektif dalam proses ’edukasi’ konsumen.
Dengan dasar pemahaman tersebut, tidak heran kalau pelaku oral seks melakukan aktivitas setelah nonton BF. Begitu pula dengan perilaku anal seks, dan perilaku-perilaku lain yang ditampilkan dalam BF. Pada akhirnya, mereka yang punya kebiasaan nonton blue film akan cenderung terlibat dalam petualangan perilaku seks yang tanpa batas.
Blue film memicu terjadinya porn addict. Hal-hal yang memberikan efek ‘recreational’ berpotensi menimbulkan kecanduan. Untuk proses pertahanan hidup, manusia diperlengkapi dengan kapasitas untuk menghindarkan ‘pain’. Kemampuan untuk merasakan nyeri adalah ‘alert system’ yang secara natural akan menghindarkan kita dari bahaya.
Bahkan ‘alert system’ kita dilengkapi dengan ‘auto move system’ yang secara otomatis akan membuat kita melakukan gerakan di luar kesadaran untuk menghindari bahaya. Sebagai contoh, kalau tangan kita tiba-tiba menyentuh sesuatu yang panas, tangan akan bergerak untuk menjauhi benda panas tersebut. Gerakan ini disebut gerak refleks.
Sebaliknya, ’survival system’ cenderung mendorong kita untuk mencari hal-hal yang nyaman. Contoh, dahulu sebelum manusia memiliki pengetahuan tentang bahan makanan yang baik untuk dikonsumsi, ’taste’ adalah natural guidance-nya. Buah-buahan yang manis dianggap aman dikonsumsi, sementara yang terasa pahit sangat mungkin mengandung racun. Namun, menyerahkan semua proses hidup pada upaya menghindar ‘pain’ dan mencari ‘satisfaction’ sering kali justru berbahaya. Terbukti tumbuhan tertentu yang pahit seperti kina justru merupakan obat yang luar biasa. Rasa manis pada permen justru membahayakan kesehatan gigi bahkan berpotensi menimbulkan penyakit yang lebih serius, Diabetes Mellitus.
Secara natural tubuh kita akan mencari hal-hal yang enak, nyaman, menyenangkan. Ketika merasakan kenikmatan, otak akan memproduksi neurotransmitter sebagai respons atas input kesenangan tersebut. Proses ini membentuk suatu ’template’ di dalam otak untuk mempertahankan kondisi nyaman tersebut. Upaya inilah yang kemudian menimbulkan ‘craving effect’.
Kalau kadar gula dalam otak turun, Anda akan merasa lapar, lalu terdorong untuk mencari makanan. ’Rasa lapar’ seperti ini bisa terjadi pada mereka yang mengkonsumsi materi pornografi, inilah yang kita sebut ‘craving effect’.
Saat seseorang menonton BF, otaknya mengenali sesuatu yang menyenangkan, dan terbentuklah ‘template’-nya. ’Template’ ini adalah suatu sistem yang bekerja untuk mempertahankan kesenangan tersebut. Ketika sumber kesenangan tersebut tidak ada, otak akan mendorong untuk mencari sumber kesenangan tersebut. Inilah ‘craving effect’, inilah ’porn addict’.
Oleh karena itu, transformasi prilaku seksual akan terjadi ketika firman Tuhan dihidupi secara penuh seperti yang dinyatakan dalam Roma 12:2.
Perubahan radikal seperti metamorfisis pada kupu-kupu bisa terjadi bila Anda mengalami pembaharuan di dalam akal budi. Akal budi yang memiliki tiga elemen (touch, feeling, and will) bekerja dalam organ otak. Saya yakin porn addict bisa diatasi dengan Bible addict. Mereka yang ‘Bible addict’ akan membaca dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam.
Sumber: Majalah Bahana, Juni 2008
nah bagaimana menurut anda mengenai berita dan informasi dari kami tentang Blue Film? semoga anda bisa menikmatinya dan juga kami akan terus memeberikan berita dan informasi terbaru hanya untuk anda semua Oke
No comments:
Post a Comment