Hasil pemantauan instrumental dan visual menunjukkan aktivitas gunung Merapi masih tinggi. Bahkan, pada hari ini dari pukul 00.00 sampai 18.00 WIB, gunung Merapi telah mengeluarkan empat kali awan panas yang kerap disebut wedhus gembel.
Karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tetap menetapkan status gunung Merapi masih dalam status awas (level empat).
Berdasarkan pemantauan sementara dari pukul 00.00-18.00 WIB, seperti ditulis dalam akun twitter Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam, Andi Arief, telah terjadi guguran sebanyak 149 kali, Multiphase 30 kali, gempa vulkanik 3 kali, gempa Tektonik 3 kali, Low Frekuensi 17 kali, serta awan panas 4 kali.
Awan panas ini kerap disebut wedhus gembel karena menyerupai bulu domba itu. Bukan hanya panas, 'wedhus gembel' ini memiliki kecepatan gerak hingga 200 kilometer per jam.
Sedangkan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan pukul 06.00-12.00 WIB tadi siang, aktivitas kegempaan relatif menurun. Sampai Pukul 12:00 WIB, gempa guguran masih mendominasi aktivitas Gunung Merapi tercatat 93 kali, gempa MP tercatat 22 kali, sedangkan gempa vulkanik tidak terjadi dan awan panas juga tidak nampak.
"Gempa low frequency menunjukkan peningkatan mencapai 17 kali, yang menunjukkan bahwa adanya aktivitas gas, pasca puntahan awan panas di lereng G. Merapi," kata Surono tadi siang.@Vivanews
No comments:
Post a Comment