Berbicara tentang seks tentu sangat mengasikkan bagi sebagian orang. Ada yang tidak setuju? Bohong kalau anda menyangkal, meskipun kita semua tahu berbicara tentang seks adalah suatu hal yang tabu di Indonesia.
Di balik sakralnya mengucapkan kata seks, sebenarnya ada hal positif yang perlu kita telaah lebih lanjut. Bukan berarti harus pergi ke warnet untuk download gratis video bokep, koleksi video porno di hanphone. Sampai-sampai situs porno diblokir oleh pemerintah. Mungkin saking banyaknya manusia yang mengakses dan dipandang lebih banyak efek negatif yang bakal ditimbulkan. Yaiyalah...kalau seks hanya dipandang dari sisi kepuasan birahi saja.
Ada hal lain yang lebih bermanfaat dalam mempelajari seks dari pada melakukan hal-hal di atas. Apa saja sih manfaatnya dan mengapa belajar seksualitas?
Ini dia tujuan mempelajari seksualitas:
1. Mengembangkan sikap positif terhadap konsep seksualitas. Mempelajari seks dapat meningkatkan self esteem tentang seksualitas sehingga menimbulkan keyakinan akan kemampuan dirinya dalam berperilaku seks yang benar.
2. Mengklarifikasi nilai/value etika seksualitas. Sampai saat ini belum ada keseragaman sejauh mana hubungan seksual dianggap sopan/pantas. Di Indonesia etika seksualitas tentunya berbeda dengan negara barat. Jadi di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Maksudnya kita terapkan norma, etika, atau nilai seksual sesuai dengan yang ada di Indonesia. Jangan budaya barat yang ditiru dan dipraktekkan.
Nilai seksual bisa dipengaruhi oleh agama, norma masyarakat, latar belakang keluarga, teman, media, dan perubahan jaman.
3. Meningkatkan komunikasi. Mayoritas orang merasa malu apabila membicarakan topik seks (poor sexual communication). Mengapa demikian, karena berbicara seks dianggap tabu, selain itu para orang tua merasa tidak nyaman bila harus memberikan pendidikan seks kepada anaknya.
Padahal mengetahui dan nyaman dalam menggunakan terminologi seks dapat menurunkan kecemasan.
5. Mengoptimalkan kenikmatan seksual. Pengetahuan seks adalah sumber penting untuk meningkatkan kenikmatan seksual, dapat membantu mengatasi masalah seksual, membantu memahami respon dan kebutuhan seksual kita dan partner, menurunkan kecemasan, dan meningkatkan aktivitas seksual menjadi lebih variatif.
6. Mengetahui faktor-faktor perusak hubungan seksual. Yang termasuk perusak hubungan seksual antara lain :
a. Exploitasi seks
- Mencari keuntungan demi kepuasan seks
- Deception. Ajakan dengan janji palsu
- Incest. Hubungan seksual dengan keluarga atau ada hubungan darah.
- Sexual Harrasment atau pelecehan seksual.
b. Excessive Dependency. Hubungan dekat yang berlebihan
c. Jealousy. Kecemburuan merupakan refleksi dari penurunan kepercayaan diri.
7. Perencanaan Keluarga.
8. Menghindari penyakit kelamin menular, seperti : AIDS, herpes, sexual transmition disease, and so on.
9. Mengetahui dan mengatasi masalah respon seksual.
10. Evaluasi penelitian tentang seksualitas. Penting untuk perkembangan pengetahuan tentang seks.
Tambahan dari Aku
- Menanamkan konsep ' No Sex Until Married'.
Source : materi jaman kuliah dulu ' OT pada Seksualitas'
No comments:
Post a Comment