Feromon Sex Pada Ikan
Pheromones merupakan stimuli kimia yang berkaitan erat dengan proses reproduksi. Dalam suatu populasi pheromon berfungsi untuk menunjukkan status suatu individu ikan agar dapat dikenali oleh individu lainnya (Bond, 1979).
Ikan-ikan betina yang siap memijah biasanya akan mengeluarkan pheromon atau bau-bauan tertentu sehingga dapat menarik kehadiran ikan jantan. Pheromon dan bau-bauan juga digunakan untuk mengenali kehadiran ikan lain yang berbeda spesies atau berasal dari populasi yang berbeda. Mekanisme ini digunakan oleh ikan untuk mempertahankan daerah teritorialnya dari ikan asing. Pada ikan Goldfish, sex pheromone juga digunakan oleh ikan jantan untuk membedakan ikan betina yang sudah matang kelamin dengan ikan betina yang belum matang kelamin (Bjerselius et al., 1995).
Hingga saat ini mekanisme kerja dan sintesis pheromon dalam tubuh ikan belum banyak diketahui. Tetapi di Amerika pheromon telah digunakan untuk membatasi populasi ikan asing di perairan, antara lain ikan-ikan jenis Puntius sp. Populasi ikan ini meningkat sangat cepat di kebanyakan sungai dan danau di Amerika sehingga dikuatirkan akan mengganggu keberadaan ikan asli, karena itu populasinya dibatasi. Pembatasan dilakukan dengan cara pemusnahan selektif, yaitu dengan menggunakan pheromon untuk mengumpulkan ikan Puntius sp., kemudian dilakukan penangkapan.
Bjerselius et al. (1995) mengatakan bahwa ikan Goldfish menunjukkan peningkatan aktifitas gerak dan peningkatan konsentrasi gonadotropin II dalam plasma sebagai respon terhadap keberadaan sex pheromone 17alpha,20beta-P di perairan. Namun demikian kecepatan renang ikan tersebut tidak mengalami perubahan. Selanjutnya dikatakan bahwa konsentrasi sex pheromone 17alpha,20beta-P yang dilepaskan oleh ikan Goldfish menurun sesaat sebelum ovulasi.
No comments:
Post a Comment