Saturday, July 2, 2011

Cerita Lucu - Cerita Cerita Lucu Terbaru

Cerita Lucu akan kami berikan untuk anda semua yang memang ingin sekali merefres diri anda semdiri untuk menghindari stres sebab banyak yang terkungkung dalam sliran rutinitas yang tiada hentinya, maka dari itu karangan cerita lucu ini kami berikan untuk anda semua.

Langsung saja deh kami berikan Cerita Lucu untuk anda semua di bawah ini :

Cerita Lucu Si Poltak

Poltak yang sudah 10 tahun di Jakarta akan pulang kampung.
3 hari sebelum tanggal pulang Poltak nelepon ke adik2nya.
Poltak: "Ucok, mau abang bawain apa kalo ke abang ke Jkt?"
Ucok: "HP Black Berry aja, bang, bisa?"
Poltak: "Aaakkh..., gampang itu, nanti abang bawain...!"
Poltak: "Kau Brojong, mau apa dari abang?"
Borjong: "Yang bener, bang?"
Poltak: "Betul! Mau apa?"
Borjong: "Kamera dijital, ajalah bang, macem punya si Togar itu....!"
Poltak: "Mana Butet? Mau aku bawakan apa dia?"
Butet:"Tak usahlah bang."
Poltak: "Tak usah sungkan, kau bilang aja apa yang kau mau."
Butet: "Anu, bang. Aku mau dibawain BH ajalah..."
Poltak: "Aaakkhh.., pening lah aabang kau buat, Tet. Yang gampang2 ajalah
macam titipan Ucok sm Bronjong itu."
Butet: "Wah, banyak kali uang abang, ya?"
Poltak: "Bukan begitu, Tet. Kalo BH susah abang nyopetnya. Ga mungkin abang
rogoh2 tetek orang...!"

-----------------------------------------------------------------------------

Cerita Lucu Abu Nawas

Entah sudah berapa hari kasus seorang bayi yang diakui oleh dua orang ibu yang sama-sama ingin memiliki anak. Hakim rupanya mengalami kesulitan memutuskan dan menentukan perempuan yang mana sebenarnya yang menjadi ibu bayi itu.

Karena kasus berlarut-larut, maka terpaksa hakim menghadap Baginda Raja untuk minta bantuan. Baginda pun turun tangan. Baginda memakai taktik rayuan. Baginda berpendapat mungkin dengan cara-cara yang amat halus salah satu, wanita itu ada yang mau mengalah. Tetapi kebijaksanaan Baginda Raja Harun Al Rasyid justru membuat kedua perempuan makin mati-matian saling mengaku bahwa bayi itu adalah anaknya. Baginda berputus asa.

Mengingat tak ada cara-cara lain lagi yang bisa diterapkan Baginda memanggil abu nawas. abu nawas hadir menggantikan hakim. abu nawas tidak mau menjatuhkan putusan pada hari itu melainkan menunda sampai hari berikutnya. Semua yang hadir yakin abu nawas pasti sedang mencari akal seperti yang biasa dilakukan. Padahal penundaan itu hanya disebabkan algojo tidak ada di tempat.

Keesokan hari sidang pengadilan diteruskan lagi. Abu Nawas memanggrl algojo dengan pedang di tangan. abu nawas memerintahkan agar bayi itu diletakkan di atas meja.

“Apa yang akan kau perbuat terhadap bayi itu?” kata kedua perempuan itu saling memandang. Kemudian abu nawas melanjutkan dialog.

“Sebelum saya mengambil tindakan apakah salah satu dari kalian bersedia mengalah dan menyerahkan bayi itu kepada yang memang berhak memilikinya?”

“Tidak, bayi itu adalah anakku.” kata kedua perempuan itu serentak.

“Baiklah, kalau kalian memang sungguh-sungguh sama menginginkan bayi itu dan tidak ada yang mau mengalah maka saya terpaksa membelah bayi itu menjadi dua sama rata.” kata abu nawas mengancam.

Perempuan pertama girang bukan kepalang, sedangkan perempuan kedua menjerit-jerit histeris.

“Jangan, tolongjangan dibelah bayi itu. Biarlah aku rela bayi itu seutuhnya diserahkan kepada perempuan itu.” kata perempuan kedua. abu nawas tersenyum lega. Sekarang topeng mereka sudah terbuka. abu nawas segera mengambil bayi itu dan langsurig menyerahkan kepada perempuan kedua.

Abu Nawas minta agar perempuan pertama dihukum sesuai dengan perbuatannya. Karena tak ada ibu yang tega menyaksikan anaknya disembelih. Apalagi di depan mata. Baginda Raja merasa puas terhadap keputusan abu nawas. Dan .sebagai rasa terima kasih, Baginda menawari abu nawas menjadi penasehat hakim kerajaan. Tetapi abu nawas menolak. la lebih senang menjadi rakyat biasa.

Cerita Lucu untuk anda semua yang kami berikan diatas tersebut , semoga bermanfaat untuk anda semua dan kami akan memberikan berita dan informasi lainnya seperti Cerita Humor dan Sms Puasa.

No comments:

Post a Comment