Gempa bermagnitud 7,1 yang mengguncang Cilacap dini hari tanggal 4 hari senin pukul 3.06 WIB diduga akibat proses relaksasi yang diikuti post seismik deformasi gempa sebelumnya. Gempa Cilacap Aman dari Tsunami akan tetapi Peringatan tsunami sempat dikeluarkan namun akhirnya dicabut oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) pada pukul 4.40 WIB.Gempa susulan tersebut terjadi pukul 13.38 WIB, dengan kekuatan mencapai 5,1 Skala Richter. Gempa di Cilacap tersebut termasuk kecil sehingga tidak dirasakan oleh masyarakat.
Lokasi gempa pertama berada pada 293 kilometer barat daya Cilacap dengan kedalaman 10 kilometer. Awalnya gempa tersebut diperkirakan berpotensi tsunami, namun pada pukul 04.30 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan tersebut.Pusat gempa susulan tersebut terjadi di lokasi yang hampir sama dengan gempa yang terjadi pertama.
Pengamat gempa ITB Irwan Meilano mengatakan bahwa gempa yang terjadi di Cilacap berkaitan dengan gempa Pangandaran tahun 2006. Gempa Cilacap terjadi di lokasi yang sangat dekat dengan gempa Pangandaran tersebut.Gempa ini terjadi pada bagian atas gempa susulan akibat proses relaksasi yang diikuti post seismik deformasi gempa 2006, yang berdasarkan data masih terjadi hingga saat ini.
Gempa Cilacap diketahui terjadi akibat mekanisme normal atau sesar turun. Deformasi terjadi pada patahan seluas seluas 50 km x 25 km. Akibat gempa, diketahui terjadi pergeseran sebesar 1,5 meter.Gempa Cilacap terjadi di dalam lempeng (interplate) Eurasia, bukan pada bidang kontak lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Karenanya, meski berkaitan Gempa Cilacap ini berbeda dengan Gempa Pangandaran.
Berita Terbaru Dalam beberapa kasus gempa interplate memiliki potensi tsunami. Tapi, ia menjelaskan bahwa terjadi atau tidaknya tsunami tergantung pada mekanisme gempa dan magnitud gempanya. Gempa susulan biasanya akan terjadi setelah gempa besar. “Gempa susulan tersebut terjadi untuk menstabilkan formasi kerak bumi yang bergeser setelah gempa besar.
Gempa di Cilacap tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan harta benda. Namun, akibat gempa tersebut membuat nelayan takut melaut. Mereka enggan melaut karena takut ada gempa susulan dan tsunami.
No comments:
Post a Comment