Theo L Sambuaga menjadi Presiden Direktur Lippo Group menggantikan Roy Edu Tirtadji. Pergantian ini sekaligus menandai ulang tahun ke-60 kelompok usaha Lippo Group yang didirikan oleh Dr Mochtar Riady tersebut.
Sebagai politisi senior, yang selama tujuh tahun ini juga menjadi komisaris di Lippo Group, Theo bertekad terus memperkuat bisnis yang dijalankan dalam pemberdayaan pencerahan masyarakat, sekaligus ingin membawa Lippo memimpin di bidang bisnis properti. "Saya ingin Lippo Group tidak hanya berorientasi bisnis. Kami ingin berperan dalam pemberdayaan dan pencerahan masyarakat lewat bisnis yang dijalani," katanya kepada pers di acara ulang tahun ke-60 Lippo Group di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (22/9).
Ia ingin mengaplikasikan Lippo Group dengan visi membangun kemitraan dunia usaha dan negara yang pada akhirnya memberi kesejahteraan kepada rakyat banyak. "Saya menerima kepercayaan dan tugas ini. Saya ingin menyumbang pengalaman saya selama ini di bidang publik dengan dukungan kerjasama dari seluruh manajemen dan unit-unit bisnisnya," ujarnya.
Theo mengaku menjadi presdir tanpa harus melalui jalan sulit, padahal orang lain harus melakukan kampanye untuk itu. “Saya adalah presiden yang paling mudah meraih kekuasaan, jadi tak perlu kampanye untuk menjadi presiden seperti yang dilakukan oleh calon-calon presiden sebelumnya," selorohnya.
Terkait posisi barunya ini Theo optimistis hal itu tidak akan mengganggu sepak terjangnya di politik. Ia sampai saat ini juga masih menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Lippo Group James Tjahaya Riady mengatakan pilihan atas figur Theo Sambuaga sudah sangat tepat. "Dari 10 orang yang saya temui, 20 mengatakan bahwa dia [Theo Sambuaga] orang baik. Reputasinya tak diragukan lagi," katanya.
Theo dilahirkan di Manado, 6 Juni 1949. Ia alumnus KSA IV Lemhanas dan meraih Master of International Public Policy) The Paul H Nitze School of Advanced International Studies (SAIS) Johns Hopkins University, Washington DC. Lama berkiprah dalam dunia bisnis dan politik. Gelar sarjana diraihnya dari FISIP Universitas Indonesia.
Dalam karier politiknya, Theo pernah menjadi Menteri Negara Pemukiman dan Prasarana Wilayah Indonesia pada era Kabinet Reformasi Pembangunan. Theo juga pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja pada Kabinet Pembangunan VII tahun 1998.
No comments:
Post a Comment