Pameran kedirgantaraan di Bandara Husein Sastranegara Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/9), diwarnai tragedi. Pesawat ringan jenis Super Decathlon jatuh saat melakukan akrobat udara. Sang pilot selamat namun mengalami luka bakar cukup serius.
Dalam rekaman video amatir, pesawat terlihat sedang melakukan manuver. Pesawat kemudian terbang rendah hingga akhirnya mencium tanah dan terbakar.
Pilot Alexander Supeli yang sudah memiliki 2.000 jam terbang dilaporkan mengalami luka bakar cukup serius hingga 90%. Korban langsung dievakuasi dan dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Hingga kini belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat. Pihak bandara maupun pengelola Bandung Air Show belum memberikan keterangan resmi.
Akrobat pesawat Super Decathlon digelar dalam acara Bandung Air Show untuk memperingati ulang tahun ke-200 Kota Bandung. Acara ini dimeriahkan berbagai tipe pesawat ringan, pesawat tempur, serta pesawat angkut TNI Angkatan Udara.
Pesawat Super Decathlon adalah pesawat ringan yang dibuat untuk kemampuan manuver aerobatik. Pesawat ini didesain dan diproduksi Champion Aircraft Corporation di Amerika Serikat pada 1972. Perusahaan tersebut diakuisisi Bellanca Aircraft Corporation yang kemudian meneruskan produksi pesawat Decathlon dan pada 1976 memproduksi Super Decathlon.
Decathlon dan Super Decathlon masuk jenis pesawat yang populer bagi pelatih-pelatih aerobatik. Dengan spesifikasinya, Decathlon dan Super Decathlon menjadi pesawat aerobatik favorit bagi penerbang kelas pemula dan menengah. Pesawat-pesawat ini juga kerap dibeli sebagai pesawat pribadi.
Pesawat ini dipandang nyaman oleh penggunanya karena kabin pesawat yang lebar dan nyaman. Letak panel-panel dalam kabin tersebut mudah dijangkau dan dicari sehingga memudahkan mereka yang baru belajar aerobatik. Begitu populernya pesawat ini sehingga penggemar permainan pesawat radio kontrol pun mengabadikan pesawat ini dalam bentuk mini.
No comments:
Post a Comment