Wednesday, September 1, 2010
Inilah Pidato Politik Presiden SBY Terkait Indonesia Malaysia
Presiden menyampaikan pidato politik di Mabes TNI di Calangkap, Rabu (1/9/2010) di depan para menteri KIB II yang mayoritas mengenakan pakaian batik.
Pidato ini ditunggu rakyat Indonesia dan tentu saja dunia internasional tak terkecuali negeri jiran Malaysia. Banyak berharap pidato ini akan menjawab situasi terkini.
Ini ringkasan pidato Presiden SBY, yang memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia mengenai hubungan antara Indonesia dengan Malaysia.
Presiden menganggap hubungan dengan Malaysia adalah bilateral yang paling penting. Presiden SBY mengenakan pakaian batik warna merah menyala dan peci hitam. Indonesia Malaysia memiliki hubungan sejarah kebudayaan yang memiliki keeratan yang erat selama ratusan tahun
Ada 2 juta TKI di Malaysia yang bekerja di perusahaan, pertanian dan berbagai lapangan perkejaan. Ini adalah jumlah terbesar TKI di luar negeri yang tentu saja membawa keuntungan yang besar.
Selain itu ada 13 ribu pelajar dan mahasiswa Indonesia di Malaysia dan sebaliknya ada 6 ribu pelajar Malaysia di Indonesia. Hal itu adalah aset bangsa yang harus terus kita bina bersama dan modal kemitraan di masa depan.
Dari sisi investasi 1,18 juta orang wisatawan Malaysia datang ke Indonesia, dengan 285 proyek investasi Malaysia di Indonesia sekitar 534 juta dolar AS tertanam.
Hal itu menunjukkan hubungan ekonomi Indonesia Malaysia sungguh kuat. Namun hubungan yang khusus ini juga kompleks walau tidak bebas dalam tantangan memang masih banyak masalah.
Saya dan PM Malaysia sering berkonsultasi secara langsung untuk memastikan isu isu bilateral ini bisa diselesaikan dengan baik. Hubungan Indonesia dan Malaysia kembali diuji dengan insiden tanggal 13 Agustus 2010. Saya ingin memberikan penjelasan yang sebenarnya.
Saya mendapat laporan tanggal 14 Agustus 2010 kemudian memberikan intruksi agar 3 petugas DKP segera dikembalikan dalam keadaan selamat.
Kemudian segera mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi kepada Menko Polhukam dan Menlu untuk menangani insiden tersebut dengan langkah yang diperlukan.
Kita semua sangat prihatin dan segera menyelesaikan dengan langkah diplomasi. Bahwa sejak terjadinya insiden itu, pemerintah sudah bertindah dan sistem pun bekerja agar bisa menyelesaikan dengan tepat karena berhubungan dengan kepentingan nasional.
Kita tidak mengabaikan kepentingan nasional apalai bila berkait dengan NKRI. Saya sudah menyampaikan keprihatinan kepada PM Malaysia yang mendalam atas insiden tersebut.
Pemerintah Indonesia meminta penjelasan atas perlakuannya kepada 3 petugas DKP dan kini Malaysia sedang melakukan investigasi atas masalah perlakuan polisi Malaysia terhadap 3 petugas DKP.
Tuntaskan batas wilayah dengan koordinasi dan kerjasama dengan semangat tetap menjaga hubungan bilateral. Mencari solusi yang paling tepat untuk mengatasi insiden dan mencegah peristiwa berulang lagi.
Indonesia berpendapat, perundingan perbatasan bisa dipercepat dengan niat dan tujuan yang baik agar insiden bida dicegah. Indonesia terus mendorong Malaysia agar sama sama menyelesaikan batas wilayah yang sering memicu benturan agar persahabatan makin berkembang.@Tribunews
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment