Udara terasa begitu panas malam ini hingga sedikit pun aku tak mampu memejamkan mata, padahal mataku terasa berat. Pikiranku melancong dalam kegamangan, namun apapun yang telah terjadi dan akan terjadi adalah sebuah realita yang harus aku hadapi, tak mungkin untuk kuhindari selangkah pun. Lambat laun mataku terpejam, sukmaku menuju sebuah ruang kosong di awang-awang.
Dalam mimpiku serasa aku aku sedang berjalan menyusuri pantai bersama suara, saat itu langit berubah layaknya layar yang memperlihatkan semua episode kehidupanku. Pada setiap episode, aku melihat dua pasang jejak kaki di pasir, sepasang jejak kaiku dan sepasang lagi adalah jejak kaki Tuhan. Setelah episode terakhir dalam kehidupanku yang terhampar di layar langit, aku menoleh kebelakang melihat jejak kaki di pasir.
Kuperhatikan, berkali-kali sepanjang perjalanan hidupku, terutama pada saat-saat paling mengkhawatirkan dan menakutkan, hanya terdapat sepasang jejak kaki saja. Apa yang kulihat itu benar-benar membuatku kecewa, lalu aku bertanya pada Tuhan, "Tuhan, dimanakah Engkau ? Engkau mengatakan bahwaEngkau selalu melindungi umatmu disepanjang jalan hidupnya. Namun aku melihat bahwa pada saat aku kesulitan, ketakutan, dan membutuhkan Engkau, serta beban berat melindas hidupku, hanya terdapat sepasang jejak kaki, aku menjadi tidak mengerti mengapa saat aku membutuhkan Engkau, justru Engkau meninggalkan aku ?" lalu suara itu menjawab, "Ketahuilah , engkau sangat berharga di mata-Ku, Aku sangat mengasihi engkau dan tidak akan meninggalkan engkau sekejap pun. pada waktu engkau dalam bahaya dan dalam penderitaan, engkau hanya melihat sepasang jejak kaki saja, karena pada waktu itu Aku menggendongmu."
Penggalan cerita pendek di atas adalah kutipan dari novel "Karena Aku Iblis" karya Hari Andri Winarso. Saya sengaja memasukkan kutipan di atas guna untuk merenungi agar kita jangan selalu mengeluh, selalu menyerah dengan apa saja masalah yang kita hadapi karena kita harus yakini bahwa Tuhan selalu ada untuk kita semua.
Kuperhatikan, berkali-kali sepanjang perjalanan hidupku, terutama pada saat-saat paling mengkhawatirkan dan menakutkan, hanya terdapat sepasang jejak kaki saja. Apa yang kulihat itu benar-benar membuatku kecewa, lalu aku bertanya pada Tuhan, "Tuhan, dimanakah Engkau ? Engkau mengatakan bahwaEngkau selalu melindungi umatmu disepanjang jalan hidupnya. Namun aku melihat bahwa pada saat aku kesulitan, ketakutan, dan membutuhkan Engkau, serta beban berat melindas hidupku, hanya terdapat sepasang jejak kaki, aku menjadi tidak mengerti mengapa saat aku membutuhkan Engkau, justru Engkau meninggalkan aku ?" lalu suara itu menjawab, "Ketahuilah , engkau sangat berharga di mata-Ku, Aku sangat mengasihi engkau dan tidak akan meninggalkan engkau sekejap pun. pada waktu engkau dalam bahaya dan dalam penderitaan, engkau hanya melihat sepasang jejak kaki saja, karena pada waktu itu Aku menggendongmu."
Penggalan cerita pendek di atas adalah kutipan dari novel "Karena Aku Iblis" karya Hari Andri Winarso. Saya sengaja memasukkan kutipan di atas guna untuk merenungi agar kita jangan selalu mengeluh, selalu menyerah dengan apa saja masalah yang kita hadapi karena kita harus yakini bahwa Tuhan selalu ada untuk kita semua.
No comments:
Post a Comment