Hari ini aku ngga ada kerjaan, bosan di rumah mau ngapain. Baca buku udah, main game udah, blog walking juga udah. Tapi ketika itu juga langsung terlintas dipikiranku untuk ngeposting cerita lucu di blog aku ini. Pusing juga ngasih judul buat cerita ini, ah terlintas lagi begitu saja judulnya " Beli Ponsel Di Kota ". Inti dari cerita lucuku ini adalah seorang bapak petani yang baru kaya berniat mau menghabiskan uang nya, langsung saja dia ke kota belanja apa saja yang dia suka salah satunya ponsel. untuk lebih jelasnya mari kita simak cerita usang dari panca ini yang mungkin anda malas membacanya. I just wanna look u smile friend...!
Musim jagung sudah tiba, tingkat kesejahteraan petani jagung pun meningkat drastis, seperti Daeng Kulle warga kampung sandrobone, Kab. Takalar. Pada suatu hari dia ingin jalan-jalan ke kota Makassar dengan membawa uang yang sangat banyak hasil penjualan jagungnya. Niatnya cuma ingin menghabiskan uangnya tersebut.
Tiba di Makassar, dia lewat di depan gerai handphone terbesar di kota itu. Merasa punya uang yang banyak, dia pun singgahi gerai tersebut.Saya mau beli ponsel type yang paling terbaru” kata petani itu.
“Oh silahkan Pak, apakah Bapak sudah ada SIM cardnya?” sambut pegawai toko dengan ramah.
“Oh perlu SIM juga ya?” tanya petani itu sembil mencabut dompet, mengeluarkan SIM mengemudinya.
“Oh, bukan sim mengemudi Pak, tapi nomor dari operatornya … kalau begitu apa sekalian SIM card pra bayarnya Pak?”
“Oh ya, kalau begitu sekalian SIM card-nya.” jawab petani itu kalem.
“Tapi Pak, maaf, Bapak tinggal di daerah mana?”
“Saya? di Sandrobone, Kabupaten Takalar.”
“Wah, di sana nggak ada sinyal Pak.”
“Oh ya? kalau begitu tolong dik, dilengkapi dengan sinyal sekalian.”
Tiba di Makassar, dia lewat di depan gerai handphone terbesar di kota itu. Merasa punya uang yang banyak, dia pun singgahi gerai tersebut.Saya mau beli ponsel type yang paling terbaru” kata petani itu.
“Oh silahkan Pak, apakah Bapak sudah ada SIM cardnya?” sambut pegawai toko dengan ramah.
“Oh perlu SIM juga ya?” tanya petani itu sembil mencabut dompet, mengeluarkan SIM mengemudinya.
“Oh, bukan sim mengemudi Pak, tapi nomor dari operatornya … kalau begitu apa sekalian SIM card pra bayarnya Pak?”
“Oh ya, kalau begitu sekalian SIM card-nya.” jawab petani itu kalem.
“Tapi Pak, maaf, Bapak tinggal di daerah mana?”
“Saya? di Sandrobone, Kabupaten Takalar.”
“Wah, di sana nggak ada sinyal Pak.”
“Oh ya? kalau begitu tolong dik, dilengkapi dengan sinyal sekalian.”
No comments:
Post a Comment