The Great Queen Seon Deok Episode Terakhir - Sebentar lagi serial drama The Great Queen Seon Deok akan berakhir. Drama favorite di rumah saya ini memiliki 62 episode. Dengan alur cerita yang sangat apik dan tampil beda dengan serial drama kontemporer korea lainnya. Bagaimanakah akhir cerita dari The Great Queen Seon Deok. Melalui postingan ini sebenarnya hanyalah pertanyaan untuk kawan-kawan pencinta QSD bagaimanakah The Great Queen Seon Deok Episode Terakhir.
Oh iya dari pada penasaran dengan episode terakhir dari The Great Queen Seon Deok mending kita simak aja dulu The Great Queen Seon Deok Episode 61 nya yang saya kutip dari Indosiar.com
Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 61 :
Penyergapan yang dilakukan Yushin (Uhm Tae-woong) berlangsung serentak alias ditujukan pada kedua pasukan berkuda Baekje. Bahkan dengan teknologi yang baru, busur panah Shilla mampu menjangkau jarak yang lebih jauh. Di medan pertempuran, duel antara Yushin dan Gyabaek tidak bisa dihindari lagi.
Di istana, Bidam (Kim Nam Gil) gembira setelah diangkat sebagai perdana menteri. Untuk membuktikan pengabdiannya yang ikhlas kepada Ratu Seon Deok (Lee Yo-won), Bidam membuat surat perjanjian yang menyebut bakal meninggalkan Shilla dan menjadi pertapa bila sang ratu lebih dulu mangkat. Sambil tersenyum lebar, Bidam mengaku sangat lega karena sudah tahu apa yang membuat Ratu Seon Deok menjauhinya.
Sama-sama kuat, pertarungan antara Yushin dan Gyebaek berlangsung seimbang. Namun pelan-pelan, pasukan Shilla mulai diatas angin sehingga Gyebaek terpaksa memerintahkan anak buahnya untuk mundur. Kabar tersebut terdengar hingga Seorabol, dimana Bidam dengan jitu telah menyiapkan strategi untuk mengakhiri perang antara dua negara.
Kemenangan Yushin dan Wolya (Joo Sang-wook) disambut gembira oleh Ratu Seon Deok, yang langsung memerintahkan keduanya untuk mulai mengembangkan senjata. Perang dengan Baekje membuat sang ratu sadar kalau keputusannya untuk memprioritaskan besi sebagai alat pertanian dan bukan senjata adalah kekeliruan besar.
Dengan tegas, Ratu Seon Deok memutuskan agar pasukan yang sebelumnya dikomandoi Bidam diserahkan sepenuhnya di bawah kendali dewan pimpinan Yushin. Keputusan tersebut sempat ditentang, namun siapa sangka Bidam sendiri yang justru membela keputusan Ratu Seon Deok. Kejutan masih belum selesai, sang ratu juga menyebut bakal segera menikah... dengan Bidam.
Kedua kubu langsung bereaksi keras, Chunchu (Yoo Seung-ho) mulai kuatir dengan strategi sang bibi yang dianggap berpotensi membawa kekacauan. Sementara di tempat lain, kubu Bidam pimpinan Misaeng (Jung Woong-in) bersikap hati-hati karena mereka sadar betul hampir semua keputusan Ratu Seon Deok diambil dengan rencana matang.
Satu-satunya orang yang memberi selamat dengan tulus adalah Yushin, yang menyebut kehadiran Bidam setidaknya bisa membuat Ratu Seon Deok tidak kesepian lagi. Bahkan saat berpapasan dengan Bidam, yang telah berulang kali berusaha mencelakainya, Yushin mampu mengucapkan kata selamat tanpa maksud buruk sedikitpun.
Perubahan sifat Bidam akibat perlakuan Ratu Seon Deok membuat pria itu mengambil keputusan berani : menyerahkan peta geografi Tiga Kerajaan yang disusun mendiang Munno kepada Yushin. Bidam tidak sadar bahwa niatnya untuk berubah bakal mendapat hambatan besar terutama dari Yeomjong dan orang-orang yang berpihak pada dirinya.
Begitu bertemu dengan Ratu Seon Deok, Chunchu menyuarakan kekuatiran kalau Bidam akan ingkar janji. Untuk menentramkan hati sang keponakan, Ratu Seon Deok menunjukkan surat yang telah dibuat Bidam ditambah titah resmi darinya yang mirip dengan apa yang pernah dilakukan Raja Jinheung terhadap Mishil puluhan tahun sebelumnya.
Yeomjong yang panik langsung menggeledah kamar Bidam, dan menemukan surat perjanjian rahasia pria itu dengan Ratu Seon Deok. Dengan cepat, ia mengumpulkan para bangsawan yang berpihak pada Bidam demi mencegah sang majikan menjalankan niatnya. Sesuai kesepakatan bersama, Misaeng dan Yeomjong mulai menyiapkan strategi.
Hubungan Bidam dan Ratu Seon Deok semakin dekat. Menjelang rencana pernikahan mereka yang semakin dekat, Bidam tidak malu-malu lagi menunjukkan perhatiannya pada sang wanita yang dicintai. Dengan lembut, pria itu menarik tangan sang ratu dan menyuruhnya beristirahat.
Menaruh telapak tangannya di dada Ratu Seon Deok, Bidam tersenyum lembut dan mengatakan tidak akan beranjak hingga sang ratu tertidur pulas. Mendapat perhatian dari seorang pria setelah sekian lama membentengi diri, Ratu Seon Deok semakin terlena dan jatuh cinta pada Bidam.
UPDATE :
Saya telah menemukan episode terakhir dari The Great Queen Seon Deok, sungguh menyedihkan akhir kisahnya. Dalam episode terakhir ini, Bi Dam (Kim Nam Gil) dan Deokman meninggal. Berikut kutipan dari blog tetangga, qheluphly.wordpress.com.
Oh iya dari pada penasaran dengan episode terakhir dari The Great Queen Seon Deok mending kita simak aja dulu The Great Queen Seon Deok Episode 61 nya yang saya kutip dari Indosiar.com
Sinopsis The Great Queen Seon Deok Episode 61 :
Penyergapan yang dilakukan Yushin (Uhm Tae-woong) berlangsung serentak alias ditujukan pada kedua pasukan berkuda Baekje. Bahkan dengan teknologi yang baru, busur panah Shilla mampu menjangkau jarak yang lebih jauh. Di medan pertempuran, duel antara Yushin dan Gyabaek tidak bisa dihindari lagi.
Di istana, Bidam (Kim Nam Gil) gembira setelah diangkat sebagai perdana menteri. Untuk membuktikan pengabdiannya yang ikhlas kepada Ratu Seon Deok (Lee Yo-won), Bidam membuat surat perjanjian yang menyebut bakal meninggalkan Shilla dan menjadi pertapa bila sang ratu lebih dulu mangkat. Sambil tersenyum lebar, Bidam mengaku sangat lega karena sudah tahu apa yang membuat Ratu Seon Deok menjauhinya.
Sama-sama kuat, pertarungan antara Yushin dan Gyebaek berlangsung seimbang. Namun pelan-pelan, pasukan Shilla mulai diatas angin sehingga Gyebaek terpaksa memerintahkan anak buahnya untuk mundur. Kabar tersebut terdengar hingga Seorabol, dimana Bidam dengan jitu telah menyiapkan strategi untuk mengakhiri perang antara dua negara.
Kemenangan Yushin dan Wolya (Joo Sang-wook) disambut gembira oleh Ratu Seon Deok, yang langsung memerintahkan keduanya untuk mulai mengembangkan senjata. Perang dengan Baekje membuat sang ratu sadar kalau keputusannya untuk memprioritaskan besi sebagai alat pertanian dan bukan senjata adalah kekeliruan besar.
Dengan tegas, Ratu Seon Deok memutuskan agar pasukan yang sebelumnya dikomandoi Bidam diserahkan sepenuhnya di bawah kendali dewan pimpinan Yushin. Keputusan tersebut sempat ditentang, namun siapa sangka Bidam sendiri yang justru membela keputusan Ratu Seon Deok. Kejutan masih belum selesai, sang ratu juga menyebut bakal segera menikah... dengan Bidam.
Kedua kubu langsung bereaksi keras, Chunchu (Yoo Seung-ho) mulai kuatir dengan strategi sang bibi yang dianggap berpotensi membawa kekacauan. Sementara di tempat lain, kubu Bidam pimpinan Misaeng (Jung Woong-in) bersikap hati-hati karena mereka sadar betul hampir semua keputusan Ratu Seon Deok diambil dengan rencana matang.
Satu-satunya orang yang memberi selamat dengan tulus adalah Yushin, yang menyebut kehadiran Bidam setidaknya bisa membuat Ratu Seon Deok tidak kesepian lagi. Bahkan saat berpapasan dengan Bidam, yang telah berulang kali berusaha mencelakainya, Yushin mampu mengucapkan kata selamat tanpa maksud buruk sedikitpun.
Perubahan sifat Bidam akibat perlakuan Ratu Seon Deok membuat pria itu mengambil keputusan berani : menyerahkan peta geografi Tiga Kerajaan yang disusun mendiang Munno kepada Yushin. Bidam tidak sadar bahwa niatnya untuk berubah bakal mendapat hambatan besar terutama dari Yeomjong dan orang-orang yang berpihak pada dirinya.
Begitu bertemu dengan Ratu Seon Deok, Chunchu menyuarakan kekuatiran kalau Bidam akan ingkar janji. Untuk menentramkan hati sang keponakan, Ratu Seon Deok menunjukkan surat yang telah dibuat Bidam ditambah titah resmi darinya yang mirip dengan apa yang pernah dilakukan Raja Jinheung terhadap Mishil puluhan tahun sebelumnya.
Yeomjong yang panik langsung menggeledah kamar Bidam, dan menemukan surat perjanjian rahasia pria itu dengan Ratu Seon Deok. Dengan cepat, ia mengumpulkan para bangsawan yang berpihak pada Bidam demi mencegah sang majikan menjalankan niatnya. Sesuai kesepakatan bersama, Misaeng dan Yeomjong mulai menyiapkan strategi.
Hubungan Bidam dan Ratu Seon Deok semakin dekat. Menjelang rencana pernikahan mereka yang semakin dekat, Bidam tidak malu-malu lagi menunjukkan perhatiannya pada sang wanita yang dicintai. Dengan lembut, pria itu menarik tangan sang ratu dan menyuruhnya beristirahat.
Menaruh telapak tangannya di dada Ratu Seon Deok, Bidam tersenyum lembut dan mengatakan tidak akan beranjak hingga sang ratu tertidur pulas. Mendapat perhatian dari seorang pria setelah sekian lama membentengi diri, Ratu Seon Deok semakin terlena dan jatuh cinta pada Bidam.
UPDATE :
Saya telah menemukan episode terakhir dari The Great Queen Seon Deok, sungguh menyedihkan akhir kisahnya. Dalam episode terakhir ini, Bi Dam (Kim Nam Gil) dan Deokman meninggal. Berikut kutipan dari blog tetangga, qheluphly.wordpress.com.
seenggaknya saat menjelang bidam mati , dy sempat memikirkan deokman dan beigtu juga deokman . jadi ga ada kesalah pahaman dan mereka udah saling mengetahui klw mereka saling mencintai *gue nangis nulis ini* ternyata yang bidam bilang pas dy jadi peramal gadungan bener , dy mati 3 hari sebelum raja/ratu . jadi yang dy maksut itu deokman T^T nasib mereka memang sama , sama” dibuang, ketika hendak menemukan titik kebahagiaan, mrk ga dberi kesempatan utk merengkuhnya~
oiaa , gue yang nntn endingnya nangis teteraaan TT^TT pertama , nangis karena deokman bilang `terima kasih atas segalanya` sama yushin dengan alcheon dengan wajah pucat . iks~ terus pas bidam bunuh yeomjeong *yeaaahh* yeomjeong bilang ke bidam sebenarnya deokman cinta sama bidam , tapi bidam ga percaya dan malah memberontak . yang ini alasan nangis gue ga banget , nangis liat misaeng –” muahahahaha XDD udah kea orang gila sama se jong klw ga salah , di depan kuburan mishil . kocak sebenernya , tapi gue malah nangis . LOL xD terus mulai gue nangis sesegukan pas bi dam udah sekarat kena panah , terus malah diserang pake pedang dgn yushin n alcheon , dy jalan ke arah deokman . deokmannya udah nangis TT^TT bidam berusaha jalan ke arah deokman tapi dihalang yushin , berbisik deket telinga yushin manggil nama nya deokman *di korea : nama ratu atau raja ga boleh disebutin , harus panggil yang mulia . klw manggil nama , sama aja dengan menghina keluarga kerajaan* GUE NANGIIIISSS . terus bidam nangis darah , saking sedihnya kali yaa , sebelum akhirnya ambruk didepan deokman dan deokman jga pingsan di depan bidam . HOW SAAAADDDD T^T pas dikamar deokman , deokman minta yushin nemenin dy ke tepi tebing dan duduk disana , liat wilayah silla sebelum akhirnya menutup mata diselingi dengan air mata sang ratu . AAAAAAAAAHHH , GUE NANGIIIIIIISSS TT^TT
beberapa screencaps menjelang kematian bidam n deokman . BiDeok love <3 eternally in heavenTagged as : The Great Queen Seon Deok Episode Terakhir, Astaga.com lifestyle on the net, Astaga.com lifestyle on the net
No comments:
Post a Comment